Skip to main content
Artikel

PEMUDA RENTAN NARKOBA

Dibaca: 261 Oleh 01 Des 2021Tidak ada komentar
PERAN PEMUDA DALAM MEWUJUDKAN INDONESIA BERSINAR (BERSIH NARKOBA)
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

penulis : Irfan, S.Sos Penyuluh Narkoba Ahli Muda BNNP NTB

Narkoba (narkoba dan obat-obatan berbahaya) secara umum merukan obat bahan atau zat bukan makanan yang jika diminum, ditelan, dihirup, dihisap atau disuntikan, akan mempengaruhi kerja otak dan susunan syaraf, baik  secara fisik, psikis, bahkan fungsi social. Karena terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi) serta ketergantungan.

Sekarang ini narkoba dan obat-obatan terlarang sudah tidak hanya merambah di kota-kota besar atau tempat-tempat malam, melainkan sudah masuk ke pelosok-pelosok desa dengan permasalahan yang semakin kompleks. Akibatnya Semakin hari penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang semakin meningkat, terutama di kalangan generasi muda. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Lembaga Pengetahuan Indonesia (LIPI) mencatat pada Juni 2021 penyalahgunaan narkoba di Indonesia mencapai 3.419.188 orang, termasuk didalamnya mayoritas merupakan dari kalangan muda.

Dalam banyak kasus, ternyata kaum remaja atau pelajar merupakan kaum paling rentan untuk terjerumus dalam bahaya narkoba.  Ini dipengaruhi oleh masih labilnya pola pikir dan prilaku mereka, sehingga mudah dipengaruhi/terhegemoni oleh dunia luar. Karena tidak di pungkiri lagi Pengaruh lingkungan sekitar sangatlah berperan dalam pola prilaku dan gaya hidup yang di lakukan oleh individu, disebabkan karena lingkungan sekitarlah yang paling dekat dengan mereka, dan itu secara continue membentuk karakteristik serta pola prilaku individu, terlebih lagi bagi remaja yang secara naluriah memang sedang asik-asiknya mencari jati diri, oleh karena itu mereka mudah sekali untuk dimasuki dan dipengaruhi dengan hal-hal baru. Mereka juga mencari kenikmatan sesaat tanpa memikirkan efeknya bagi masa depan. Pelajar juga memiliki rasa ingin tahu tinggi, sehingga mendorong mereka untuk mencoba hal-hal baru, yang Secara persuasi mereka juga menganggap teman dan lingkungan pergaulan lebih mengerti ketimbang orang tua. Sehingga mereka cenderung lebih mendengar kata teman dari pada orang tua yang sifatnya lebih mengatur.

Selain faktor lingkungan, faktor emosional juga mempengaruhi seseorang sehingga terjerumus dalam bahaya narkoba. Tekanan mental yang sedang dialami sesorang mengarahkan mereka untuk mencari jalan alternatif guna menenangkan pikiran yang sedang kacau, padahal itu tidak akan menyelesaikan apa apa, baghkan hanya akan memperburuk situasi. Karena setelah obat-obatan kehilangan efeknya, situasi mental akan Kembali seperti semula. Ini juga yang membuat para penggunanya kecanduan, ketika narkoba kehilangan efeknya, secara bawah sadar otak akan meminta lagi untuk menggunakan Kembali, guna mendapat sensasi yang lebih tenang dan nyaman.

karenanya penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dapat membahayakan keberlansungan mereka secara pribadi dan juga membahayakan keberlansungan bangsa secara komunal. Karena pada dasarnya pemuda merupakan penerus bangsa dan negara. Jika seorang pemuda sudah terjerumus kedalam bahaya penyalahgunaan narkoba, selain merusak tubuh secara fisik, juga merusak mental dan pola berpikir secara jernih, akibatnya generasi penerus bangsa hanya akan tinggal kenangan.

Dalam situasi sekarang, hampir semua kalangan sepakat bahwa penyalahgunaan narkoba merupakan musuh Bersama. Narkoba merupakan kejahatan lintas negara, dan terorganisir.karena menimbulkan masalah dan kerusakan secar serius, baik secara mental, social, agama, ketertiban dan keberlansungan. melihat dari aspek bahaya yang ditimbulkan narkoba bisa dibedakan menjadi tiga:

  • Depresan, yaitu menekan system syaraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang dan tak sadarkan diri, dan bila dengan dosis berlebih bisa berakibat kematian.
  • Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan gairah dan kesadaran.
  • Halusinogen, efek utamanya adalah menubah daya persepsi menjadi halusinasi.

Adapun bahaya negatif narkoba  yang lebih spesifik dapat menyebabkan gangguan mental, sehingga penggunanya memiliki gangguan system neuro-transmitter pada susunan saraf pusat otak, ini akan mengakibatkan terganggunya fungsi kognitif (alam pikiran), efektif (alam kesadaran, mood atau emosi), psikomotor (prilaku), dan aspek social.

Dengan bahaya serius yang bisa ditumbulkan, maka penting sekali memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya mengetahui bahaya narkoba dan upaya melakukan pencegahan penyalahgunaannya, guna menjaga orang-orang di sekitar agar tidak terjerumus kedalam lingkaran setan ini. Karena bagaimanapun, tetap saja mencegah lebih baik dari pada mengobati. Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam mencegah itu semua adalah:

  • Jangan pernah sekali-kali mencoba untuk menggunakan narkoba, kecuali atas pertimbangan medis atau dokter.
  • Memilih pergaulan yang baik dan jika bisa jauhi pergaulan yang cenderung terlalu bebas dan mendekatkan diri pada narkoba.
  • Memiliki kegiatan-kegiatan positif yang mampu memberi impeck baik bagi kehidupan dan perkembangan kita.
  • Selalu ingatkan ancaman bagi pengguna dan pengedar barang haram ini, sehingga memberi gambaran awal betapa buruknya penyalahgunaan narkoba

Adapun upaya yang lebih konkrit yang dapat kita lakukan dalam upaya mencegah penyalahgunaan narkoba adalah, menjalin Kerjasama dengan pihak/Lembaga berwenang, sehingga mampu memberikan kontroling dan monitoring yang terarah. Kemudian yang tidak kalah penting adalah Pendidikan moral dan agama, guna mengikat mereka dengan noerma-norma yang berlaku, yang tentunya juga di barengi dengan pengawasan orang tua. Terakhir, memberikan informasi yang benar dan akurat mengenai bahaya narkoba adalah sangat penting, sebelum mereka mengetahuinya dari teman sebaya, yang bisa jadi memberikan pengertian yang salah atau malah sebaliknya.

Sehingga konsentris dari hal ini adalah bagaimana peran sinergisitas pemerintah dan masyarakat dalam upayanya terus melakukan pengawalan dan pencegahan, baik dari segi aturan kebijakan (penyuluhan dan sosialisasi) , agama, social, serta pendekatan psikologis. Sebab narkoba sangat berbahaya dan merupakan salah satu dari beberapa hal yang dapat merusak moral generasi suatu bangsa.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel