Penulis : FX CHARLIE GUSTAF NURAK (Humas BNNP NTB)
Pada Press Release Pencapaian Kinerja Smester 1 TA. 2023 yang digelar pada hari Jumat, 28 Juli 2023 yang lalu, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) NTB merilis hasil pemetaan mereka. Laporan tersebut menunjukkan bahwa dari 1.140 desa dan kelurahan di Provinsi NTB, terdapat 69 desa yang dianggap berbahaya dan waspada terkait peredaran narkoba. Namun, dari intervensi BNNP NTB dan BNNK, terdapat 31 desa yang berstatus Desa Bersinar, diantaranya:
Kelurahan Bintaro, Kr. Pule, Dasan Cermen, Cakranegara Utara, Cakranegara Timur, dan Dayen Peken adalah enam desa di Kota Mataram yang telah menerima intervensi. Di Kabupaten Lombok Barat, Desa Bengkel, yang mendapat perhatian dari BNNP NTB dan jajarannya, berhasil menjadi desa yang bersinar. Begitu juga dengan Desa Pemenang Barat di Kabupaten Lombok Utara, Kelurahan Pancor di Kabupaten Lombok Timur, dan Desa Kuta dan Kelurahan Leneng di Kabupaten Lombok Tengah.
Selain itu, BNN melakukan intervensi di Kabupaten KSB, dan tujuh desa yaitu Desa Tapir, Desa Seteluk Atas, Desa Kalimantong, Desa Kuang, Desa Kemuning, Desa Tepas Sepakat, dan Desa Telaga Bertong berhasil menjadi desa bersinar. Di Kabupaten Sumbawa, tujuh desa Desa Batu Bulan, Desa Batu Tering, Desa Selante, Desa Langam, Desa Seketeng, Desa Kerato, dan Desa Pungkit telah mengatasi masalah narkoba setelah menerima intervensi.
Desa Bali I di Kabupaten Dompu juga telah menjadi desa yang bersinar. BNN juga melakukan intervensi di Kota Bima, tiga kelurahannya yaitu Monggonao, Tanjung, dan Melayu, telah diberi status desa bersinar oleh BNN. Selain itu, dua desa di Kabupaten Bima, yaitu Talabiu dan Wawo Pesa, juga telah diberi status desa bersinar setelah mendapatkan intervensi.
Selama periode Januari dan Juni 2023, BNNP NTB telah melakukan upaya terbaik untuk memerangi peredaran narkoba yang membahayakan generasi muda dan mengganggu stabilitas sosial di wilayah kita. Berbagai kegiatan sosialisasi, pencegahan, dan penindakan telah dilakukan untuk menghentikan rantai peredaran narkoba.
Hasilnya, BNNP NTB telah mencapai beberapa pencapaian penting dalam pendekatan pencegahan yang dikenal sebagai pendekatan “Soft Power Approach”. Desa atau kelurahan bersinar mencapai 100% dari target sepuluh desa atau kelurahan. Selain itu, program soft skill dan remaja teman sebaya telah mencapai 30 orang, mencapai 42% dari target 70 orang, dan 276 penggiat anti narkoba berhasil direkrut, mencapai 77% dari 354 target.
Semester ini, BNNP NTB telah menawarkan layanan rehabilitasi kepada 230 orang, mencapai 83% dari target 275 orang. Selain itu, layanan Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Narkotika (SKHPN), mencapai 53%, atau 717 surat dari target 1.350 surat. Program intervensi berbasis masyarakat (IBM) juga berhasil dibentuk sebanyak sepuluh IBM, mencapai semua target BNNP NTB.
Melalui pendekatan “Hard Power Approach”, BNNP NTB telah berhasil mengungkap 10 kasus narkoba dengan 16 tersangka dan barang bukti yang signifikan, termasuk shabu seberat 5.925,04 gram, ganja seberat 6.729,90 gram, dan ekstasi 2.000 butir. Berhasil melebihi target, Bidang Pemberantasan BNNP NTB mampu mencapai 16 berkas, atau 133% dari target 12 berkas. Selain itu, program asesmen terpadu juga berhasil mencapai 52 orang, atau 75% dari 70 orang yang ditargetkan.
Selain itu, untuk menerapkan pendekatan “Smart Power Approach“, BNNP NTB menggunakan teknologi informasi (TI). Mereka berhasil mencapai jumlah pelanggan YouTube dengan 5.979 subscriber, Instagram dengan 13.246 followers, Facebook dengan 12.271 followers, dan Twitter dengan 1.876 followers. Hal ini memungkinkan BNNP NTB untuk berkomunikasi dengan semua orang di NTB. BNNP NTB juga bekerja sama dengan relawan anti narkoba untuk membuat 181 konten, termasuk video dan konten infografis, yang disiarkan melalui program unggulan seperti “Semeton Cegah Narkoba Streaming” dan “Berita Kekinian BNNP NTB.” Selain itu, BNNP NTB bekerja sama dengan media cetak, elektronik, dan online untuk mempromosikan pencegahan, penindakan, dan rehabilitasi di Provinsi NTB.
BNNP NTB telah mencapai banyak pencapaian dalam memerangi peredaran narkoba dan melakukan rehabilitasi melalui berbagai metode. Untuk mewujudkan NTB yang bebas dari narkoba, dorongan ini tidak hanya bergantung pada pemerintah, itu juga membutuhkan partisipasi dan kolaborasi aktif dari masyarakat. Kami harus bekerja sama untuk memerangi narkoba dengan sama-sama melakukan hal berikut:
- Tingkatkan kesadaran akan bahaya narkoba dengan menyebarkan informasi terkait melalui media sosial, pertemuan masyarakat, dan penyebaran brosur;
- Ajak teman, keluarga, dan tetangga untuk menjalani gaya hidup sehat dan menghindari narkoba;
- Segera laporkan kepada BNN, Polisi, atau lembaga yang berwenang lainnya jika Anda tahu ada peredaran narkoba di lingkungan sekitar;
- Berpartisipasi dalam program rehabilitasi Gratis yang disediakan oleh BNNP NTB bagi individu yang terjerat dalam penyalahgunaan narkoba. Berikan dukungan dan bantuan moral kepada mereka yang berjuang untuk meninggalkan kecanduan;
- Mendidik dan memahami bahaya narkoba kepada generasi muda melalui penyuluhan dan kegiatan remaja teman sebaya.
PRESS RELEASE CAPAIAN KINERJA BNNP NTB SMESTER 1 TA 2023
Kita dapat menciptakan lingkungan yang aman dan melindungi masa depan generasi muda dengan bekerja sama dalam memerangi narkoba. Ingatlah bahwa setiap tindakan kecil yang kita ambil dapat sangat berarti dalam memerangi peredaran narkoba. Mari kita bersatu dan berkomitmen untuk menghapus narkoba dari Provinsi NTB.
jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut kunjungi kami di Telf/sms/WhatsApp : 085238944442, Twitter/Youtube/IG : infobnn_prov_ntb, email: bnnp_ntb@bnn.go.id, Facebook : infobnnprovntb, Website : https//ntb.bnn.go.id, Layanan Website : https//semetonbnnpntb.org.
PRESS RELEASE ok
