
Narkoba hingga kini menjadi sesuatu maslah yang sulit untuk dihindari. Narkoba merupakan bahan atau zat yang dapat mempengarugi kejiwaan atau pisikologis seseorang, baik pikiran, perasaan serta prilakunya, serta dapat juga menyebabkan ketergantungan. Dengan adanya permaslahan narkoba saat ini sebagai generasi muda harus ikut berperan dalam upaya penyuluhan narkoba. Kementerian PPN/Bappenas menyusun tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) pada tahun 2025-2045 dalam mewujudkan visi Indonesia emas. Dalam visi ini Indonesia ingin mewujudkan Indonesia sebagai Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan. Pembangunan ini tentu masih lama akan terealisasikan namun generasi yang akan memimpin di masa Indonesia Emas sudah ada atau lahir sekarang, bahkan sudah ada disekitar kita.
Narkoba memiliki 3 golongan. Golongan I sama sekali tidak memiliki izin edar atau merupakan barang yang illegal. Ini dikarenakan narkoba memiliki reaksi yang membuat seseorang memiliki ketergantunganyang tinggi dan memiliki zat adiksi yang tinggi. Zat ini sering disalah gunakan dan tersebar dimasyarakat. Efeknya lebih ekstrim daripada ganja. Orang yang mengkonsumsi ini memiliki halusinasi yang tinggi hingga tidak dapat membedakan apa yang ada didepannya. Contoh sabu , heloin, kokain, ganja dll. Golongan II digunakan sebagai alternative terakhir karena memiliki efek atau potensi serta ketergantungan yang tinggi. Biasanya golongan ini ada pada kandungan obat-obatan, sehingga hanya boleh dikonsumsi berdasarkan resep dokter. Contohnya Morphine, Benzitidin, Betametadol, Petidin dan turunanya. Golongan III sering digunakan untuk therapy, efek ketergantungannya cukup ringan namun tetap harus dikonsumsi berdasarkan resep dokter. Contohnya, Codein, Difenoksilat, Amobarbital, Pentazosine.
Selain ketiga jenis golongan tersebut ada juga jenis bahan adiktif lainnya, seperti bahan atau zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat juga mempengaruhi psikoaktif tubuh manusia dan dapat menyebabkan kecanduan. Seperti merokok, spidol, bensin, ngelem, kopi. Adapun dampak yang akan terjadi jika menyalahgunakan narkoba, seperti gejala stimulans, defresan, dan halusinogen. Stimulant adalah zat yang mengaktifkan, memperkuat, serta meningkatkan sistem syaraf, dapat meningkatkan nafsu makan, bersifat memabukan, meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, dan muntah-muntah. Dapat menyebabkan tindak kekerasan karena tidak sadar, agresif, tidak dapat menilai, bahkan sakit jiwa. Contoh: amfetamin, methamfetamin, kokain, MDMA(xtc) kafein, nikotin, kafein. Defresan adalah obat penenang (sedatis) yang berkerja pada sistem syaraf. Memberikan rasa rileks, mengurangi ketegangan, kegelisahan, serta tekanan mental, namun cendrung memberikan efek ketergantungan. Biasanya berasal dari alkohol, inhalansia, methadone, opiat(mofin, heroin), sedatif,-hopnotik, ganja. Halusinogen memiliki gejala yang mengakibatkan perubahan mental yang hebat, gelisah, menghayal, gila karena takut. Dampaknya dapat meyebabkan pengunanya sulit membedakan kenyataan dengan halusinasinya . merasa mendengarkan bisikan-bisikan padahal bisikan itu tidak pernah ada. Contoh nama kandungan yang menyebabkan halusinogen adalah, LSD (elsid), mescaline peyote, ganja, ektasi, dan magic mushrooms.
Narkoba tidak hanya merusak kejiwaan seseorang tapi juga dapat merusak organ tubuh penggunanya. dapat dilihat seperti ilustrasi dibawah kerusakan yang akan terjadi pada organ tubuh:

BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA DAN DAMPAKNYA
Salah satu kerusakan yang diakibatkan narkoba adalah kerusakan otak yang tidak dapat dihindari dan tidak memiliki obat medis. Dan ganguan pada syaraf sensorik dapat menyebabkan kebutaan dan kerusakan organ lainnya. Adapun upaya yang dapat dilakukan adalah dengan cara rehabilitas. Namun upaya ini tidak dapat menjamin 100% kesembuhan, namun dapat menghentikan ketergantungan penggunannya.
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan narkobat sangat merugikan penggunanya. sehingga perlu adanya relawan atau pengiat anti narkoba yang mensosialisasikan bagaimana bahaya narkoba beserta dampaknya.