Skip to main content
Artikel

“Dampak Narkoba terhadap perkembangan otak remaja”

Dibaca: 3 Oleh 07 Okt 2024November 7th, 2024Tidak ada komentar
“Dampak Narkoba terhadap perkembangan otak remaja”
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

Masa remaja sering menjadi waktu yang penuh kebingungan dan pencarian jati diri. Pada tahap ini, remaja mulai bertanya-tanya tentang kemandirian dan siapa diri mereka sebenarnya. Mereka mungkin menghadapi keputusan sulit tentang sekolah, pertemanan, seksualitas, identitas gender, serta penggunaan narkoba dan alkohol. Pada masa ini remaja cenderung lebih memikirkan diri sendiri dan merasa seolah-olah semua orang di sekitarnya mengabaikannya. Hal ini bisa membuat mereka merasa tidak aman dan takut dihakimi. Perubahan ini dapat menimbulkan kecemasan, terutama terkait dengan perkembangan fisik, hubungan dengan orang lain, dan peran mereka di dunia. Rasa cemas yang ringan dan tantangan lainnya adalah bagian normal dari masa remaja, tetapi masalah kesehatan mental yang lebih serius juga bisa muncul. Menangani masalah ini sejak awal dapat membantu memastikan masa depan yang lebih baik.

Data global terbaru menunjukkan bahwa jumlah penyalahguna narkotika telah mencapai 296 juta orang, meningkat 12 juta dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini mewakili 5,8% dari populasi dunia yang berusia 15-64 tahun. Sementara itu, hasil survei nasional oleh Badan Narakotika Nasional Republik Indonesia tentang prevalensi penyalahgunaan narkotika tahun 2023 menunjukkan bahwa 1,73% atau sekitar 3,3 juta penduduk Indonesia yang berusia 15-64 tahun terlibat dalam penyalahgunaan narkotika. Data ini juga menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam penyalahgunaan narkotika di kalangan kelompok usia 15-24 tahun. Masa remaja adalah periode penting dalam perkembangan otak, dan memahami dampak penyalahgunaan narkoba terhadap proses ini sangat penting, tidak hanya bagi para ahli saraf tetapi juga bagi para remaja.

Penyalahgunaan zat memiliki tiga ciri utama: dorongan kuat untuk menggunakan narkoba, ketidakmampuan mengontrol pemakaian, dan munculnya perasaan negatif ketika tidak menggunakannya. Kecanduan narkoba melibatkan perilaku impulsif dan kompulsif. Perilaku impulsif ditandai dengan ketegangan dan rasa puas sebelum melakukan sesuatu, sedangkan perilaku kompulsif muncul karena kecemasan dan perasaan lega setelah melakukan tindakan. Pergeseran dari penggunaan narkoba secara impulsif menjadi kompulsif menunjukkan perubahan dari dorongan positif ke dorongan negatif, yang bisa membawa dampak sosial dan ekonomi yang besar. Kecanduan narkoba juga secara langsung mengubah jalur dalam otak, dan perubahan ini tidak hilang begitu saja saat seseorang berhenti menggunakannya.

Otak manusia adalah organ paling vital dalam menjalani aktivitas sehari-hari. otak mengendalikan fungsi dasar tubuh, memungkinkan kamu memahami dan bereaksi terhadap segala hal yang terjadi di sekitar, serta membentuk pikiran, perasaan, dan perilaku. Namun, narkoba bisa mengganggu bagian-bagian penting otak yang diperlukan untuk fungsi-fungsi vital ini dan dapat memicu penggunaan narkoba berulang yang akhirnya menyebabkan kecanduan.

Salah satu bagian utama otak yang belum sepenuhnya berkembang selama masa remaja adalah lobus frontal, yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan dan pengendalian diri. Kurangnya perkembangan ini membuat remaja lebih sulit mengendalikan penggunaan narkoba, sehingga risiko kecanduan meningkat. Lobus frontal juga berperan dalam mengatur emosi, sehingga ketika bagian ini belum matang, remaja mungkin kesulitan menghadapi stres dan lebih cenderung menggunakan narkoba sebagai pelarian. Meski banyak remaja menyadari bahaya jangka pendek dari narkoba, seperti keracunan alkohol atau risiko overdosis, mereka sering kurang memahami dampak jangka panjangnya, seperti perubahan pada perkembangan otak yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik.

Otak remaja terus berkembang hingga pertengahan usia 20-an, dan selama masa ini, jalur saraf yang mengatur perasaan senang lebih sensitif, membuat remaja lebih rentan terhadap kecanduan. Sistem penghargaan otak juga lebih peka, sehingga penggunaan narkoba dapat memicu ketergantungan lebih cepat.

Source:

https://www.psychologytoday.com/intl/basics/adolescence

https://www.psychologytoday.com/intl/blog/motivated-behaviors/202409/the-impact-of-drugs-on-the-teenage-brain

https://nida.nih.gov/research-topics/drugs-brain

https://bnn.go.id/hani-2024-masyarakat-bergerak-bersama-melawan-narkoba-mewujudkan-indonesia-bersinar/#:~:text=Sedangkan%20hasil%20survei%20nasional%20prevalensi,yang%20berusia%2015%2D64%20tahun.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel