Skip to main content
Artikel

JADI KEREN TANPA NARKOBA!

Dibaca: 70 Oleh 06 Des 2022Tidak ada komentar
JADI KEREN TANPA NARKOBA!
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

Penulis : Lalu Tresna Jaya, S.Sos (Penyuluh Narkoba Ahli Muda BNNP NTB)

Apa yang terlintas di benakmu ketika mendengar kata narkoba? Banyak orang tentu sudah menyadari bahwa barang haram ini sangat merugikan yang berdampak buruk bagi individu, keluarga, masyarakat maupun negara. Namun, tak sedikit juga yang beranggapan bahwa barang tersebut merupakan indikator “keren” dalam pergaulan masa kini. Kondisi ini tak terelakkan ketika perkembangan internet sangatlah pesat dan tidak memiliki batasan yang jelas dalam penyebaran informasi. Produksi film penyalahgunaan narkoba, konten media sosial yang menggorifikasi narkoba, sampai informasi dan berita terkait narkoba yang tidak diiringi dengan edukasi, menjadikan barang ini lambat laun tidak lagi dianggap menyeramkan seperti dulu, bahkan bertransformasi menjadi hal yang lumrah dan keren untuk sebagian orang.

Sebut saja penyalahgunaan ganja di daerah pariwisata atau penyalahgunaan sabu di club dan hiburan malam. Potret yang identik ini menyebabkan banyak masyarakat masa kini mengikuti jejak tersebut untuk menjadi “keren” bahkan sebagai batu loncatan untuk memiliki relasi dalam pergaulan. Dalam bentuk yang lain, narkoba juga dianggap menjadi solusi bagi penyalahguna ketika memiliki perasaan yang buruk, pengalaman pahit dan berbagai masalah yang dianggapnya tidak bisa diselesaikan, padahal menjerumuskannya menuju bahaya yang tidak bisa disembuhkan. Penyalahgunaan narkoba kemudian terus meningkat dengan berbagai modus dan upaya licik dari bandar serta pengedarnya. Tak sedikit pula generasi muda yang menggorifikasi dan meromantisasi hal semacam ini sehingga penyalahgunaan narkoba dianggap “berani” serta berada satu tingkat dibanding orang lain.

Selain mengikuti arus pergaulan yang buruk dan tidak sehat, Bandung Valley dalam Buku Talking With Your Kids About Drugs And Alcohol juga menjelaskan bahwa anak-anak yang tidak produktif, pembosan, murung dan selalu merasa tidak mampu dalam bertindak akan cepat terjerumus ke narkoba. Meskipun dari berbagai permasalahan dan latar belakang yang berbeda tersebut, salah satu cara yang paling efektif untuk menghindari penyalahgunaan narkoba adalah dengan menjadi produktif. Ketika seseorang fokus terhadap satu tujuan, mengembangkan kemampuan dengan maksimal serta memiliki target yang jelas maka aktivitas yang dilakukan akan terarah, penuh motivasi dan terhindar dari berbagai hal buruk yang akan mendistraksi, termasuk iming-iming narkoba. Kebalikannya, ketika mereka tidak memiliki kegiatan maupun tujuan yang jelas menyebabkan perasaan buruk akan mendominasi yang seringkali berujung pada narkoba sebagai alternatif.

Teknologi dan globalisasi menyebabkan upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba semakin mudah dilakukan. Selain itu, baik BNN maupun instansi yang lain juga dapat berpartisipasi dalam memberikan dampak positif seperti menyediakan wadah dan fasilitas yang cukup untuk pengembangan diri masyarakat ke arah yang positif. Sampai artikel ini ditulis, rasanya kita sepakat bahwa berbagai kegiatan yang mewadahi masyarakat dari hobi, potensi maupun kemampuan yang dimiliki entah dalam bidang akademik, olahraga, seni, kesehatan bahkan entertainment sudah terpenuhi. Baik BNN RI maupun BNNP seluruh Indonesia, khususnya BNNP NTB sudah banyak melakukan agenda dengan tema dan kampanye War Against Drugs! dalam setiap kegiatannya. Selain menyalurkan hobi dan kemampuan, kegiatan semacam ini juga memberikan dampak positif untuk produktivitas yang jika ditekuni akan menjadi keahlian sehingga tak jarang menjadi ladang prestasi dan penghasilan materil. Tidak sedikit generasi muda yang sudah memiliki penghasilan tambahan dari usaha maupun skill yang dimiliki. Seperti penuturan para narasumber di Semeton Cegah Narkoba Streaming (CNS) di BNNP NTB, justru dengan menjadi produktiflah mereka bisa jauh dari pergaulan buruk dan bahaya narkoba, apalagi hari ini ketika berbagai kemudahan teknologi sangat memungkinkan untuk mengembangkan diri dan meraih prestasi.

Dapat diamati dalam kehidupan sehari-hari bahwa mereka yang memiliki prestasi dalam bidang tertentu akan selalu giat dalam menggeluti bidang tersebut, memiliki produktivitas yang terarah serta memberikan dampak positif bagi masyarakat luas dalam bentuk motivasi maupun aksi secara langsung. Jika dibandingkan dengan sebaliknya, mereka yang menyalahgunakan narkoba selalu merugikan diri sendiri, menyulitkan keluarga, meresahkan masyarakat serta membebani negara.  Dapat dibayangkan jika generasi muda terus fokus pada hal-hal positif maka Indonesia Golden Age 2045 nanti akan diisi oleh orang-orang berkualitas. Namun sebaliknya, jika generasi hari ini masih menganggap narkoba adalah hal “keren” maka tidak menutup kemungkinan bahwa lost generation menjadi ancaman yang nyata. Menjadi keren bukanlah mereka yang memiliki keberanian untuk pergaulan buruk dan menyalahgunakan narkoba, tapi mereka yang fokus pada pengembangan diri untuk berprestasi dan menjadi generasi “bersinar”. YDL

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel