Skip to main content
Artikel

Krisis Harga Diri Pada Remaja Pecandu Narkoba dan Pemulihannya

Dibaca: 1 Oleh 26 Sep 2024Tidak ada komentar
Krisis Harga Diri Pada Remaja Pecandu Narkoba dan Pemulihannya
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

Narkoba menjadi masalah yang belum sepenuhnya teratasi, penyalahgunaan narkoba semakin berkembang dari hari ke hari. Menurut data BNN, sebanyak 2,2 juta remaja Indonesia menjadi penyalahguna narkoba, dan angka ini bisa terus mengalami kenaikan setiap tahunnya (RRI.co.id, Rabu 26/6/2024). Rentang usia yang pertama kali mengunakan narkoba itu antara 17-19 tahun, sehingga jika dirata-rata merupakan usia pelajar berkisar 11-24 tahun, hal tersebut mengindikasikan remaja menjadi kelompok penyalahguna narkoba yang paling dominan. Pada tahap perkembangan ini, remaja cenderung lebih mudah terpengaruh oleh pengaruh negatif dari lingkungannya dan belum memiliki sikap hidup yang kuat.

Masa remaja adalah masa transisi yang penuh tantangan dan pencarian identitas diri. Dalam proses ini, banyak remaja mengalami tekanan dari berbagai pihak, baik dari teman sebaya, keluarga, maupun lingkungan. Salah satu fenomena yang sering muncul di kalangan remaja adalah penyalahgunaan narkoba. Selain memberikan dampak kesehatan yang serius, penyalahgunaan narkoba juga memiliki dampak besar terhadap harga diri seorang remaja.

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan seorang remaja terjerat dalam penyalahgunaan narkoba. Beberapa di antaranya meliputi:

  1. Tekanan dari Teman Sebaya
    Lingkungan pergaulan yang mendukung penggunaan narkoba menjadi salah satu penyebab utama. Remaja sering merasa tertekan untuk mengikuti gaya hidup teman-temannya demi diterima dalam kelompok.
  2. Stres dan Kecemasan
    Tekanan dari sekolah, keluarga, atau hubungan sosial dapat memicu stres dan kecemasan. Narkoba kadang dijadikan sebagai pelarian untuk menghindari masalah atau meredakan perasaan negatif.
  3. Rasa Ingin Tahu dan Eksperimen
    Remaja sering kali memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan ingin mencoba hal-hal baru. Penggunaan narkoba bisa muncul dari keinginan untuk bereksperimen tanpa memahami sepenuhnya konsekuensi jangka panjangnya.
  4. Pengaruh Media dan Budaya Populer
    Media dan budaya populer yang sering kali menampilkan penggunaan narkoba sebagai sesuatu yang “keren” atau “pemberontakan” juga bisa mempengaruhi persepsi remaja terhadap narkoba.

Penyalahgunaan narkoba tentunya memiliki dampak yang signifikan terhadap segala aspek kehidupan remaja, salah satunya adalah harga diri. Harga diri adalah pandangan individu terhadap dirinya sendiri, dan penyalahgunaan narkoba dapat mempengaruhi persepsi ini secara signifikan. Remaja yang menyalahgunakan narkoba sering kali merasa malu dan bersalah atas tindakan mereka. Mereka mungkin merasa tidak mampu mengendalikan kebiasaan buruk tersebut, yang berujung pada penurunan rasa percaya diri dan harga diri. Karena menurunnya harga diri menyebabkan remaja merasa terpisah dari keluarga dan teman-temannya yang tidak menggunakan narkoba. Perasaan isolasi ini bisa semakin memperburuk pandangan mereka terhadap diri sendiri dan membuat mereka merasa semakin tidak berharga. Apabila tidak segera di melakukan tindakan rehabilitasi dapat meneybabkan kebingungan tentang arah hidup mereka, kehilangan motivasi, dan mengalami krisis identitas. Dalam jangka panjang, hal ini dapat mengikis harga diri mereka lebih jauh.

Meskipun penyalahgunaan narkoba dapat merusak harga diri remaja, proses pemulihan memungkinkan mereka untuk kembali membangun rasa percaya diri dan menemukan identitas mereka yang sebenarnya. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk memulihkan harga diri remaja yang pernah terjerat narkoba meliputi:

  1. Dukungan Psikologis
    Konseling dan terapi dapat membantu remaja memahami alasan di balik penggunaan narkoba mereka, serta bagaimana mereka bisa mulai membangun kembali harga diri mereka yang rusak.
  2. Lingkungan yang Mendukung
    Dukungan dari keluarga dan teman-teman yang peduli sangat penting dalam proses pemulihan. Lingkungan yang mendukung dapat memberikan motivasi dan keyakinan bahwa remaja tersebut masih berharga dan bisa berubah.
  3. Peningkatan Aktivitas Positif
    Mengikuti kegiatan positif seperti olahraga, seni, atau keterlibatan sosial dapat membantu remaja menemukan kembali potensi mereka. Aktivitas ini juga membantu meningkatkan rasa percaya diri dan perasaan berharga.
  4. Pembentukan Identitas Baru
    Melalui pemulihan, remaja memiliki kesempatan untuk membangun kembali identitas yang lebih sehat dan positif, bebas dari pengaruh narkoba. Dengan dukungan yang tepat, mereka dapat mulai merasa bangga akan siapa diri mereka yang sebenarnya.

Penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga merusak harga diri dan kesejahteraan psikologis mereka. Penting bagi kita untuk memberikan dukungan, pemahaman, dan bantuan kepada remaja yang berjuang melawan ketergantungan narkoba. Dengan lingkungan yang positif dan terapi yang tepat, remaja dapat memulihkan harga diri mereka dan kembali menjalani hidup yang lebih baik serta penuh makna.

 

Source:

Anindyajati, M., Karima, C.M. (2004). PERAN HARGA DIRI TERHADAP ASERTIVITAS REMAJA PENYALAHGUNA NARKOBA (PENELITIAN PADA REMAJA PENYALAHGUNA NARKOBA DI TEMPAT-TEMPAT REHABILITASI PENYALAHGUNA NARKOBA) . Jurnal Psikologi Vol. 2 No. 1.

Narasati, D., Astuti, B. (2019). Efektivitas Logoterapi terhadap peningkatan harga diri remaja pecandu narkoba di Pondok Pesantren Bidayatussalikin Yogyakarta. Vol. 9, No.1.

Elizabeth B. Hurlock. (1999). Perkembangan Anak. Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

https://www.rri.co.id/internasional/780910/hani-2024-narkoba-ancam-generasi-muda-indonesia#:~:text=%22Menurut%20data%20BNN%2C%20sebanyak%202,26%2F6%2F2024).

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel