Penyalahgunaan Narkoba memiliki dampak negatif tidak hanya mengancam kelangsungan hidup dan masa depan penyintas saja, namun juga masa depan bangsa dan negara, tanpa membedakan strata sosial, ekonomi, usia maupun tingkat pendidikan. Sampai saat ini tingkat peredaran narkoba sudah merambah pada berbagai level, tidak hanya pada daerah perkotaan saja melainkan sudah menyentuh komunitas pedesaan. Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai remaja yang masih melakukan penyalahgunaan narkoba. Masalah utama remaja pada umumnya adalah pencarian jati diri. Mereka mengalami krisis identitas sehingga pada usia ini remaja memerlukan banyak bimbingan dari orang dewasa agar tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif salah satunya penggunaan narkoba.
Bronfrenbrener seorang ahli psikologi perkembangan dalam teori ekologinya menjelaskan bahwa ternyata lingkungan memberikan dampak bagi perkembangan remaja terlebih pada penentuan perilakunya pada usia dewasa, bronfrenbrener menjelaskan interaksi antar lima sistem lingkungan yang membentuk seorang anak, yaitu:
- Microsystem meliputi interaksi langsung antara individu dengan keluarganya, teman-teman sebayanya, sekolah dan lingkungannya baik itu dirumah maupun disekolah.
- Mesosystem meliputi hubungan antara beberapa konteks.
- Exosystem meliputi pengalaman-pengalaman dalam seting sosial.
- Macrosystem meliputi kebudayaan yang berkembang dimana individu tinggal.
- Choronsystem meliputi pola peristiwa-peristwa lingkungan dan transisi sepanjang rangkaian kehidupan dan keadaan-keadaan sosiohistori.
Seorang remaja banyak menghabiskan waktu dengan orang-orang terdekatnya atau dalam hal ini adalah lingkungan microsystem, tidak hanya di lingkungan keluarga, pertemanan disekolah serta lingkungan sosial juga akan sangat mempengaruhi perkembangan remaja sehingga baiknya sebagai orang tua mampu mengarahkan anaknya menemukan tempat yang bisa membantunya untuk mengembangkan segala potensi yang ada dalam dirinya.
Remaja yang menyalahgunakan obat-obatan terlarang bisa saja melakukannya dikarenakan microsystem-nya mendukung, sebagai contoh dalam sebuah keluarga tidak terjalin komunikasi yang efektif antara anak dan orang tua, kemudian anak menjadi merasa tidak ada tempat untuk bekeluh kesah ketika memiliki masalah sehingga dalam lingkup pertemanan melihat bahwa penggunaan narkoba adalah sesuatu hal yang wajar untuk menghilangkan perasaan tertekan yang menyebabkan anak tersebut mencoba untuk menggunakan narkoba, ketika adanya perasaan senang yang di dapatkan anak akan cenderung melakukannya lagi seolah-olah menemukan cara menyelesaikan masalahnya tanpa memperhatikan apakah itu baik atau tidak untuk dirinya sendiri.
Lalu apa yang bisa di lakukan agar membentuk lingkungan yang sehat tanpa barkoba?
- Setiap orang harus memiliki pemahaman mengenai narkoba, jenis-jenisnya serta dampak yang di timbulkan.
- Dalam keluarga hendaknya memiliki komunikasi yang efektif dan asertif sehingga setiap anggota keluarga dapat menyamaikan segala macam perasaan yang di rasakan dan dapat bersama menyelesaikan permasalahan yang ada.
- Apabila mengetahui ada anggota keluarga atau di lingkungan sekitar menggunakan narkoba bantu dia untuk mencari bantuan agar terlepas dari penyalhgunaan obat-obatan terlarang.
- Menghapus stigma mengenai penyintas dan memberikannya dukungan sosial agar pulih dan tidak lagi menggunakan narkoba.
- Fahami diri dan mencoba banyak hal yang dapat di gunakan untuk menyalurkan hobi.
Source:
Santrock, J.W. 2002. Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup Jilid 1, Jakarta Timur:PT. Gelora Aksara Pratama.
Hafidah, A. N dan Margaretha. 2020.FAKTOR RESILIENSI KLIEN PEMASYARAKATAN DALAM PERSPEKTIF TEORI BIOEKOLOGI BRONFENBENNER: PENTINGNYA FAKTOR DUKUNGAN SOSIAL. PSYCHE: JURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMPUNG.
Agustina, V.A. 2019. SAYA SUDAH MENDAPAT PELAJARAN DAN SAYA INGIN BEBAS NARKOBA: OPTIMISME DAN DUKUNGAN SOSIAL PADA PENGGUNA NARKOBA. Jurnal Psibernetika.
