Skip to main content
Artikel

MENINGKATKAN KESEHATAN DAN KETAHANAN KELUARGA (SERI IV): NEGOSIASI DAN DISKUSI DI KELUARGA

Dibaca: 105 Oleh 24 Jun 2021Tidak ada komentar
MENINGKATKAN KESEHATAN DAN KETAHANAN KELUARGA (SERI IV): NEGOSIASI DAN DISKUSI DI KELUARGA
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

Penulis : apt. Sri Rohayati, MPH-ATOD, Ch., CHt., NLP., M.NLP.

Melanjutkan seri III Ketahanan Keluarga: Encouragement (Mendorong Keberanian, Ketangguhan, dan Motivasi), seri IV Ketahanan Keluarga episode ini adalah bagaimana meningkatkan kesadaran pentingnya diskusi, dan melatih negosiasi antar anggota keluarga.

Banyak permasalahan hidup orang tua dan anak baik masalah kedisiplinan, kepedulian, kesepakatan, kejujuran, dan kemampuan menerima konsekuensi atas pertimbangan keputusan, yang perlu dibahas di keluarga. Pertemuan keluarga yang rutin, satu waktu di setiap hari, seminggu sekali, atau kesepakatan pembicaraan sewaktu, dapat membuka permasalahan, sehingga membuka kesempatan anggota keluarga berekspresi, berpendapat, berargumen; juga memberikan kesempatan kepada orang dewasa (orang tua, dan anggota keluarga lain yang lebih dewasa) untuk dapat melatih anak-anak untuk menyelesaikan permasalahan hidup, meningkatkan keterampilan untuk mengatasi beban pikiran, melatih kedisiplinan, dan melatih rasa keterpenuhan  atau rasa tercukupi (self efficacy).

MENINGKATKAN KESEHATAN DAN KETAHANAN KELUARGA (SERI IV): NEGOSIASI DAN DISKUSI DI KELUARGA

MENINGKATKAN KESEHATAN DAN KETAHANAN KELUARGA (SERI IV): NEGOSIASI DAN DISKUSI DI KELUARGA

Pemilihan waktu dan tempat diskusi dan negosiasi penting, yaitu dilakukan pada saat  jadwal diskusi dan kumpul keluarga dan atau saat semua anggota keluarga yang terlibat dalam negosiasi dalam keadaan tenang (tidak dilakukan pada saat permasalahan terjadi). Negosiasi dilakukan di tempat yang tenang, jauh dari gangguan bising dan keramaian.

Cara menyelesaikan masalah melalui negosiasi:

  • Kerucutkan skop permasalahan, dan buat isu pembicaraan menjadi spesifik
  • Menyatakan permasalahan dengan sikap netral
  • Kenali sikap positif orang lain
  • Terima bagian yang menjadi tanggung jawab atas masalah
  • Sampaikan apa yang didengar, tunjukkan pemahamann, dan hentikan jika anda merasa sangat marah.

(NIDA, 2020)

Langkah-langkah dalam penyelesaian masalah:

  • Fokus pada solusi, bukan pada masalah
  • Pikirkan kemungkinan aspek yang merupakan hasil dari perilaku
  • Kembangkan keterampilan berkomunikasi
  • Kumpulkan ide (pendapat) semua anggota. Mulai dengan mengumpulkan tiga ide per orang, agar tidak terlalu banyak dan melebar
  • Evaluasi daftar ide
  • Pilih solusi dan alternative solusi. Semua harus setuju dengan solusi dalam diskus
  • Tindaklanjuti hasil negosiasi (solusi yang disepakati). Evaluasi setiap peran dan setiap langkah penyelesaian, dan amati bagaimana langkah tersebut efektif menyelesaiakan permasalahan. Jika tidak berhasil, maka kembali ke daftar ide, dan jika perlu ulang mengumpulkan ide dari semua anggota keluarga yang hadir dalam diskusi.

(NIDA, 2020)

MENINGKATKAN KESEHATAN DAN KETAHANAN KELUARGA (SERI IV): NEGOSIASI DAN DISKUSI DI KELUARGA

MENINGKATKAN KESEHATAN DAN KETAHANAN KELUARGA (SERI IV): NEGOSIASI DAN DISKUSI DI KELUARGA

Menyoroti kembali bahwa upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika pada kategori ketahanan keluarga dapat masuk ke program umum (Universal Program) dan Program Khusus (Selective Program), dimana untuk Universal Program adalah upaya pencegahan primer, dan Selective Program adalah upaya pencegahan sekunder; sedangkan upaya pencegahan tersier masuk dalam targeted program (rehabilitasi dan pencegahan kekambuhan).

Upaya program khusus menyasar keluarga yang anggota keluarga dapat beresiko menyalahgunakan narkoba dibagi menjadi tiga (3) kategori:

  1. Faktor resiko di komunitas
  • Lingkungan tingkat ekonomi relative rendah;
  • Komunitas dengan penerimaan akan narkoba;
  • Komunitas yang tidak berfungsi (ikatan masyarakat rendah);
  • Lingkungan dengan angka kejahatan dan peredaran serta penyalahgunaan narkoba tinggi;
  1. Faktor resiko di sekolah
  • Lemahnya ikatan sekolah dengan anak dan orang tua;
  • Penerimaan sekolah akan narkoba tertentu dan perilaku pro-narkoba
  • Disfungsi sekolah dan keadaan stress tinggi;
  • Diskriminasi sekolah terhadap kelompok tertentu;
  • Kurangnya ‘encouragement’ dan dukungan sekolah kepada siswa; dan dukungan antar siswa;
  • Pelecehan seksual di sekolah.
  • Kemampuan minim dalam berkompetisi secara positif;
  1. Faktor resiko di keluarga
  • Orang tua dan atau anggota keluarga adalah pemakai narkoba, termasuk alkohol;
  • Disfungsi keluarga
  • Pelecehan seksual
  • Perilaku agresif;
  • Kenakalan anak dan remaja;
  • Tidak merasa terpenuhi (self-efficacy);
  • Anak dengan gangguan kesehatan jiwa
  • Pemalu;
  • Petualang yang senang mencari tantangan berbahaya;
  • Cemas;
  • Sering berada dalam kondisi stress;
  • Gangguan perilaku lainnya.

 (Kumpfer, K. L. 1998)

Upaya menciptakan dan meningkatkan ketahanan keluarga dapat menurunkan bahkan menghilangkan faktor resiko tersebut. Sehingga pembaca dapat meninjau ulang dengan membaca ketahanan keluarga seri I-III sebelum tulisan seri IV ini.

Selanjutnya pada seri berikutnya adalah Ketahanan Keluarga Seri V:  Kesepakatan Aturan Keluarga, Batasan-Batasan bagi Seluruh Anggota Keluarga; dan keterampilan Mematuhi Aturan Dan Batasan.

MENINGKATKAN KESEHATAN DAN KETAHANAN KELUARGA (SERI IV): NEGOSIASI DAN DISKUSI DI KELUARGA

MENINGKATKAN KESEHATAN DAN KETAHANAN KELUARGA (SERI IV): NEGOSIASI DAN DISKUSI DI KELUARGA

Referensi

  1. Kumpfer, K. L. (1998). Selective prevention interventions: the strengthening families program. Drug abuse prevention through family interventions177, 160-207.
  2. Liddle, H. A., Dakof, G. A., Parker, K., Diamond, G. S., Barrett, K., & Tejeda, M. (2001). Multidimensional family therapy for adolescent drug abuse: Results of a randomized clinical trial. The American journal of drug and alcohol abuse27(4), 651-688.
  3. 2020, May 29. Negotiation. Retrieved from https://www.drugabuse.gov/publications/family-checkup/negotiation on 2021, June 22

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel