Penulis: apt. Sri Rohayati, MPH-ATOD, Ch., CHt., NLP., M.NLP.
Melanjutkan seri IV Ketahanan Keluarga: Negosiasi dan Diskusi di Keluarga, seri V Ketahanan Keluarga episode ini adalah bagaimana orang tua mengajarkan kontrol diri dan tanggung jawab kepada semua anggota keluarga melalui kesepakatan batasan perilaku dan aturan keluarga. Dalam menetapkan batasan dan aturan keluarga, orang tua dapat mengambil nilai-nilai ajaran agama yang dibahasakan dan diajarkan kepada anggota keluarga lain dalam bentuk kesepakatan kegiatan dan perilaku.
Batasan dan aturan sebenarnya dapat dipahami anak-anak seiring dengan pertumbuhan dan perkembangannya, namun agar semua anggota keluarga menyadari penuh bahwa ternyata beberapa permasalahan dapat terjadi jika masing-masing anggota keluarga hidup dengan caranya sendiri. Anak akan menjadi lebih tertib, lebih mampu mengendalikan diri, dan mampu mengatasi permaslahan hidup jika dilatih mengenali permasalahan, hidup dengan batasan hak orang lain yang dituangkan dalam aturan, dan anak dapat menjadi tangguh ketika dapat menghargai diri sendiri, orang lain, dan aturan bersama.
Tahapan dalam membuat dan menerapkan batasan dan aturan: membuat batasan dan aturan (1), dan menindaklanjuti pelaksanaannya (2). Dalam hal batasan dan aturan, maka orang dewasa terutama orang tua adalah tauladan atau contoh dalam pelaksanaan aturan. Anak akan lebih mengikuti aturan jika mengetahui bahwa orang tua mereka mengawasi dan mengecek penerapan aturan dan konsekuensi pelanggaran secara konsisten dan berkesinambungan.
Menyepakati batasan dan aturan:
- Segera kenali permasalahan di keluarga
- Buat aturan dan batasan yang jelas, sederhana, dan aturan khusus.
- Pastikan anak-anak memahami aturan tersebut, diskusi dianjurkan untuk menanyakan kejelasan, tujuan, dan pelaksanaan.
- Buat daftar konsekuensi (akibat dari tindakan tanpa aturan, akibat dari mengikuti aturan, serta akibat dari mengabaikan aturan)
- Bersiap untuk tindaklanjut penerapan aturan
Tindak lanjut batasan dan aturan
- Berikan konsekuensi jika aturan dilanggar
- Berikan motivasi dan penghargaan jika aturan diterapkan
- Ingat berbicaralah dengan nada tegas dan intonasi tenang.
- Hindari perdebatan dan ancaman
Kemungkinan yang dihadapi orang tua ketika menetapkan aturan dan mengawasi pelaksanaannya adalah rasa marah dan kecewa, merasa diabaikan, ketika aturan dilanggar oleh anggota keluarga. Namun kembali lagi orang tua perlu mengingat tujuan penetapan batasan dan aturan adalah melatih anak untuk berperilaku baik, tidak melanggar hak orang lain, belajar kontrol diri, dan melatih bahwa dalam setiap tindakan ada konsekuensinya.
Dalam pelaksanaan konsekuensi perbuatan, anak dapat menunjukkan emosi marah, tidak puas, atau berontak. Anak-anak dapat menguji orang tua dan batasan emosi serta perilaku mereka pada saat konsekuensi diterapkan. Pada situasi tersebut, jangan bereaksi, tetap konsisten dengan aturan.
Konsekuensi yang disepakati seharusnya:
- Konsekuensi kecil lebih bagus
- Hindari konsekuensi yang menghukum anak-anak
- Response pelanggaran tidak melecehkan anak-anak
- Efektif (konsisten dan dengan pengawasan)
Referensi:
NIDA. 2020, May 29. Setting Limits. Retrieved from https://www.drugabuse.gov/publications/family-checkup/setting-limits on 2021, July 5