
Kota Mataram (14/10) – Badan Narkotika Nasional Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui Bidang P2M, mengadakan kegiatan diseminasi informasi yang bertemakan “Rapat Koordinasi Program Pemberdayaan Masyarakat Anti Narkoba di Lingkungan Masyarakat”, yang diikuti oleh puluhan peserta dari Dharmawati Persatuan Provinsi NTB, BNNP, BNNK, Bhayangkari serta sejumlah organisasi masyarakat anti narkoba di NTB.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan diawali dengan pengumandangan Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya” dan Mars BNN yang diikuti setiap pihak yang hadir. Setelah itu, kegiatan dibuka oleh Kepala BNNP NTB Brigjen. Pol. Drs Gde Sugianyar Dwi Putra dengan pemaparan tentang Inpres Nomor 2 Tahun 2020, seputar upaya Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di masing-masing bidang kerja BNNP NTB. Dalam paparannya tersebut, ia mengingatkan akan pentingnya upaya pencegahan bersama kepada generasi muda maupun remaja agar tidak sedikit pun mencoba, mengedarkan dan menyalahgunakan zat narkotika.
Di samping pemaparannya tentang P4GN, Program Skrining Intervensi Lapangan (SIL) yang dilakukan oleh jajaran BNNP NTB kepada masyarakat terutama generasi muda, juga turut dibahas secara detail olehnya. “Kegiatan ini pada masa sebelum pandemi dilakukan oleh BNN, di mana petugas dari BNN yang konselor rehabilitasi, itu berpakaian sipil (dan) tidak menandakan diri seorang petugas BNN, mendatangi sekolah-sekolah bekerja sama dengan guru-guru BP (guna) mendatakan anak-anaknya (siswa) yang bermasalah”, paparnya. Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk peningkatan kinerja rehabilitasi, dengan menggunakan pendekatan persuasif kepada sasarannya.
Adapun dalam rangkaian kegiatan selanjutnya, materi rapat koordinasi disampaikan oleh Drs. H. Nur Rachmat selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNNP NTB. Pada kesempatan tersebut, ia terlebih dulu menyampaikan materi seputar ancaman narkotika yang ada pada tingkat global, regional dan nasional. Kaitannya pada tingkat nasional, ia memaparkan bahwa Indonesia saat ini menjadi salah satu pasar dari penyeludupan narkoba. “10 tahun yang lalu Indonesia sebagai negara transit, tapi saat ini sudah menjadi destinasi (dan) tujuan daripada penyalahgunaan narkoba”, ungkapnya seputar status Indonesia dalam peta persebaran narkotika. Di sela-sela penjelasannya tersebut, para peserta juga diberi pengalaman untuk melakukan kegiatan tes urine guna memberdayakan masyarakat yang anti narkoba.
Masih dalam kesempatan yang sama, ia juga memberikan pemaparan secara rinci tentang anatomi tubuh manusia beserta dampak buruk yang akan ditimbulkan nantinya dari penyalahgunaan narkoba. “Seluruh obat-obatan ini (narkotika) akan pertama kali mempengaruhi otak”, tegasnya ketika mengedukasi peserta dengan menjelaskan dampak negatif zat narkotika bagi otak manusia.
Edukasi seputar wawasan narkotika juga disampaikan oleh Penyuluh Ahli Muda Asep Badaruddin S.Pd melalui materinya yang bertemakan “Peran Organisasi Wanita dalam Mewujudkan Ketahanan Keluarga terhadap Peredaran dan Penyalahgunaan Narkotika”. Dalam materinya tersebut, ia mengedukasi peserta kegiatan dengan pemahaman umum narkotika yang mencakup definisi, jenis serta faktor-faktor penyalahgunaan narkotika di era digital saat ini. Memasuki penghujung kegiatan, disosialisasikan pula upaya yang dapat dilakukan oleh orang tua jikalau mendapati anaknya terlibat dalam penyalahgunaan narkoba, seperti upaya untuk tetap bersikap tenang, objektif dan tidak menimpakan seluruh kesalahan kepada anak.
Kegiatan yang secara garis besar merupakan bentuk diseminasi informasi P4GN ini, diakhiri dengan kata penutup oleh Lina Sugianyar selaku Ketua Pengurus DWP BNNP NTB. Selain itu, kata penutup juga disampaikan oleh Drs. H. Nur Rachmat dengan memberikan semangat, harapan serta ucapan terima kasihnya kepada seluruh peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut. – (dk)