Skip to main content
Pencegahan dan Pemberdayaan MasyarakatArtikel

MEMAHAMI PENGGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA

Dibaca: 16 Oleh 15 Apr 2024Mei 2nd, 2024Tidak ada komentar
MEMAHAMI PENGGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

Masa remaja, yang berkisar antara usia 11-12 tahun hingga sekitar usia 25 tahun, merupakan masa perkembangan yang krusial dalam kehidupan seseorang. Pada masa ini, remaja mengalami banyak sekali perubahan fisik, emosional, dan kognitif seiring transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Ini adalah fase yang ditandai dengan meningkatnya otonomi, eksplorasi, dan perilaku pengambilan risiko.

Penggunaan narkoba dan alkohol di kalangan remaja merupakan kekhawatiran yang signifikan di Indonesia, narkoba tetap menjadi obat terlarang yang paling banyak digunakan (di banyak tempat), dan alkohol masih menjadi zat yang paling banyak digunakan.

Penting untuk diketahui bahwa sebagai orang dewasa, kita sering kali melupakan emosi yang kita alami semasa SMP dan SMA, sehingga sulit untuk berempati dengan remaja yang mungkin menentang kita, bertingkah laku, atau menolak bimbingan kita. Daripada memandang mereka sebagai “orang dewasa kecil” yang menentang aturan dan instruksi kita, kita harus ingat bahwa mereka masih dalam proses menemukan tempat mereka di dunia. Tugas berat ini kadang-kadang dapat membawa mereka ke jalan yang berbahaya dan berisiko terjebak. Salah satu jalur berbahaya tersebut adalah penggunaan narkoba.

Salah satu aspek penting dari perkembangan remaja adalah keterlambatan pematangan korteks prefrontal (pusat pengambilan keputusan dan kendali impuls di otak). Keterlambatan ini berkontribusi pada kerentanan remaja untuk terlibat dalam perilaku berisiko, termasuk bereksperimen dengan obat-obatan terlarang dan alkohol, yang terutama didorong oleh ketertarikan akan imbalan jangka pendek.

Selama masa remaja, aktivitas dan perilaku yang dilakukan remaja selama fase ini dapat membentuk jaringan otak mereka. Aktivitas positif seperti olahraga, akademis, atau musik memperkuat hubungan konstruktif, sedangkan perilaku negatif seperti penggunaan narkoba memperkuat hubungan yang merugikan.

Pemrosesan emosi di otak yang sudah matang lebih awal sehingga berkontribusi terhadap peningkatan reaktivitas emosional dan kecenderungan remaja untuk melakukan perilaku berisiko. Sirkuit imbalan di otak memainkan peran penting dalam penggunaan narkoba. Remaja mengalami aktivasi yang lebih tinggi sebagai respons terhadap imbalan dibandingkan orang dewasa, sehingga membuat mereka lebih rentan terhadap efek menyenangkan dari zat-zat seperti obat-obatan. Paparan obat-obatan terlarang secara berulang-ulang dapat mengganggu tingkat dopamin, menyebabkan ketergantungan pada obat-obatan untuk kesenangan dan motivasi, yang pada akhirnya mengakibatkan kecanduan.

Selain pematangan otak, berbagai faktor berkontribusi terhadap penggunaan narkoba pada remaja. Pertama, laki-laki cenderung memiliki tingkat penggunaan obat-obatan terlarang yang lebih tinggi dibandingkan perempuan. Namun, prevalensi penggunaan narkoba meningkat secara signifikan pada kedua jenis kelamin di sekolah menengah.

Kedua, dinamika keluarga, pendidikan orang tua, status sosial ekonomi, persetujuan orang tua terhadap penggunaan narkoba, dan pengalaman pelecehan fisik dan seksual dapat mempengaruhi penggunaan narkoba pada remaja. Selain itu, gangguan perkembangan dan kejiwaan seperti ADHD dan depresi dikaitkan dengan peningkatan risiko penggunaan narkoba di kalangan remaja. ADHD, khususnya, dapat menunda perkembangan kognitif dan menyebabkan impulsif.

Mencegah dan mengatasi penggunaan narkoba pada remaja memerlukan pendekatan multi-cabang. Mengajari remaja tentang dampak zat terhadap perkembangan otak mereka dapat membantu mereka mengambil keputusan yang tepat. Orang tua dan pendidik harus terlibat dalam diskusi terbuka tentang risiko penggunaan narkoba. Selain itu, mendorong pengambilan risiko yang aman dan diawasi sangatlah penting, karena remaja secara alami mencari pengalaman baru. -DA-

 

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel